Mewakili 215 Penumpang Lion Air, Ketua Komisi II Mengatakan Lio Air Tidak Profesional

Mewakili 215 Penumpang Lion Air, Ketua Komisi II Mengatakan Lio Air Tidak Profesional

Pengalaman kurang menyenangkan dirasakan oleh Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung saat berpergian dengan maskapai Lion Air. Dia mengaku kecewa dengan pelayanan maskapai tersebut, karena pesawat yang hendak dia tumpangi, delay berjam-jam.

Mewakili 215 Penumpang Lion Air, Ketua Komisi II Mengatakan Lio Air Tidak Profesional

Dalam keterangannya, Doli hendak hendak menuju Manokwari dari Jayapura, Papua. Pesawat Lion Air yang akan dia tumpangi harusnya berangkat pada Sabtu (14/10) pukul 11.00 WIT.

"Namun sampai jam 13.30 WIT penumpang belum juga dapat kepastian apakah jadi terbang atau tidak. Alasan yang disampaikan pun berubah-ubah," kata Doli melalui keterangan tertulisnya, Minggu (15/10).

Kata Doli, pihak Lion Air awalnya mengungkap penyebab keterlambatan lantaran adanya kerusakan pesawat. Namun tak berselang lama, alasan dari pihak maskapai berubah menjadi cuaca buruk.

Sekitar pukul 14.00 WIT, pihak maskapai kembali menyampaikan pemberitahuan bahwa tak ada lagi penerbangan ke Manokwari siang itu.

Doli dan 215 penumpang lainnya akhirnya dialihkan menggunakan pesawat yang berangkat pukul 18.00 WIT yang datang dari Manado.

"Pukul 17.30 WIT, diinformasikan kembali bahwa penerbangan hari itu ke Manokwari dibatalkan sama sekali, dengan alasan pesawat dari Makassar (bukan Manado) tidak bisa mendarat," bebernya.

 "Saya menyampaikan ini mewakili sekitar 215 orang penumpang Lion Air yang seharusnya terbang pada Sabtu, 14 Oktober 2023 siang dari Jayapura ke Manokwari," kata Doli dalam keterangan tertulisnya.

Doli pun menyayangkan hal ini. Dia menilai Lion Air sangat tidak profesional dan mengabaikan prinsip pelayanan publik.

Mewakili 215 Penumpang Lion Air, Ketua Komisi II Mengatakan Lio Air Tidak Profesional

Dari berbagai cerita penumpang lain yang didapatnya, memang beberapa hari terakhir kejadian yang sama seringkali berulang. Misalnya saat penerbangan dari Manokwari ke Timika.

"Sehari sebelumnya, kejadian yang sama dialami oleh penumpang yang menuju Timika. Kemudian ternyata pesawat ke Manokwari tersebut, tidak bisa dipergunakan karena GPS-nya rusak. Jadi artinya pesawat yang terbang adalah pesawat yang secara teknis tidak laik terbang, tetapi tetap diizinkan terbang," ungkap Doli.

Baca Juga : Ahmad Doli Kurnia Tanjung (ADK) Kunjungi Kantor DPD Partai Golkar Batu Bara 


Alasan Pesawat Rusak

Doli mengaku mendapatkan alasan pesawat rusak yang menyebabkan delay. Setidaknya dalam dua hari terakhir ini. Sehari sebelumnya, ucap dia, kejadian yang sama dialami oleh penumpang yang menuju Timika.

"Kemudian ternyata pesawat ke Manokwari tersebut, tidak bisa dipergunakan karena GPS-nya rusak. Jadi artinya pesawat yang terbang adalah pesawat yang secara teknis tidak laik terbang, tetapi tetap diizinkan terbang. Kejadian seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali saya alami dan banyak cerita juga yang saya dapat," ucapnya.

Doa mengaku heran, mengapa pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan seakan diam. "Seperti ngak ada apa-apa," ucapnya.

Kemudian, dia juga mengaku mendapatkan cerita dari Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw. Menurut Doli, Paulus juga sempat menyampaikan keluhan ini ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Dan Pak Menteri menjawab: '… ngak bisa diintervensi, karena Perusahaan Swasta.' Lucu sekali jawabannya," ucap Doli.

Baca Juga : Ungkap Doli; Sinkronisasi Terpadu Diperlukan dalam Penyelesaian Masalah di Rempang 

Soroti Alasan Berubah-ubah

Lebih lanjut, Doli menilai seharusnya Lion Air memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada para penumpang, soal penyebab delay. Tak perlu ada karangan cerita.

"Seharusnya Lion Air jujur saja. Kalau pesawatnya rusak ya bilang rusak saja. Jangan buat alasan cuaca buruk. Kalau enggak ada pesawat lagi, ya bilang saja enggak ada. Tidak usah mengarang sore akan ada pesawat dari Manado," jelas dia.

Doli akhirnya diterbangkan, tetapi ke Bandara Sorong. Di bandara tersebut ia transit, untuk melanjutkan penerbangan menuju Manokwari pukul 20.58 WIT. Di sana, sudah ada ratusan penumpang lain yang menunggu sedari pukul 08.00 WIT.

"Di Antara mereka ada yang cerita bahwa mereka tidak sempat lagi melihat jenazah ibunya, yang sudah harus dikebumikan tadi siang. Luar biasa kelalaian Lion Air. Rakyat menderita," ujarnya.

"Salam dari Manokwari, landing 22.40 WIT," tutupnya. Jam tersebut ia baru tiba di tujuan.

Terimakasih sudah membaca artikel Cerita Doli Kurnia Delay Naik Lion Air: Jadwal Jam 11 Siang, Tiba 11 Malam, jika anda sedang membutuhkan video branding disini Kumpulannya.

0 Response to "Mewakili 215 Penumpang Lion Air, Ketua Komisi II Mengatakan Lio Air Tidak Profesional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel